Langsung ke konten utama

Tata Cara Bersuci dari Haid Sesuai Sunnah

Buat remaja putri ABG alias baru baligh. Baligh biasanya ditandai dengan keluarnya darah yang biasanya kita sebut dengan "haid" atau menstruasi, lamanya masa haid pun berbeda-beda, tapi umumnya wanita haid selama 7 hari.
Setelah selesai haid kita diwajibkan bersuci. Sayangnya banyak remaja putri kita bersuci tidak sesuai tuntunan yang telah diajarkan nabi. Mereka beranggapan bahwa mencuci rambut, membasahi seluruh tubuh dengan air dan membersihkan kemaluan dari sisa darah saja sudah cukup. Anggapan ini tidak benar lho...

Hal ini terjadi karena minimnya pengetahuan agama yang ia dapat, terlebih jika sang ibu juga tidak tahu tata cara bersuci yang benar, sehingga tidak dapat mengajarkan kepada remaja putrinya. Tetapi tidak ada kata terlambat untuk memperbaikinya.

TATA CARANYA:
  1. Setelah selesai dari haid, ambillah kapas lalu lumuri kapas tersebut dengan parfum atau sejenisnya (hindari parfum yang mengandung alcohol agar tidak pedih).
  2. Selanjutnya bersihkan kemaluan dengan kapas yang telah dilumuri parfum agar hilang bau darah,  hal ini berdasarkan hadits Nabi SAW dari Aisyah RA, bahwa seorang wanita Anshor bertanya kepada Nabi SAW: “Bagaimana aku mandi dari haid? Beliau menjawab: “Ambillah sepotong kapas yang dilumuri dengan minyak wangi lalu bersihkan dengan itu. Ia bertanya lagi, “Bagaimana aku membersihkan dengannya? Beliau menjawab, “Subhanallah, bersihkanlah.”  Aisyah RA mengatakan, "Maka aku menariknya kepadaku lalu aku katakan, "Bersihkanlah bekas darah dengannya." (HR.Bukhari dan Muslim).
  3. Kemudian mandi dengan tata cara sebagai berikut:
Mulailah dengan membasuh (mencuci) kedua tangan dengan mengikhlaskan niat karena Allah, lalu basuhlah (cucilah) kemaluan dengan tangan kiri dan gosoklah tangan dengan tanah atau apa yang menjadi gantinya lalu berwudlulah seperti yang diatas; kemudian ambillah air dan masukkanlah jari-jari pada pangkal rambut dengan sedikit wangi-wangian, sesudah dilepaskan rambut-nya. Dan mulalilah dengan yang kanan, lalu tuangkan air ke atas kepala tiga kali, lalu ratakanlah atas ke seluruh badan, serta di gosok, kemudian basuhlah (cucilah) kedua kaki dengan mendahulukan yang kanan dari pada yang kiri, dan tidak berlebih-lebihan dalam menggunakan air.
Jadi, buat para remaja putri yang telah membaca tata cara di atas, mulailah untuk mengamalkannya setelah bersih dari haid. Semua akan bernilai pahala jika sesuai dengan tuntunan sunnah Nabi. Semoga bermanfaat.

Postingan populer dari blog ini

SAYYIDUL ISTIGHFAR (Bacaan Istighfar Yang Paling Utama)

Allohumma annta robbii laaaaaa ilaaha illaaaaaa annth Kholaqtanii wa ana ‘abduk Wa ana ‘alaa ‘ahdika wa wa’dika mastatho’th A’uudzubika minn syarri maa shona’th Abuuuuuu-u laka bini’matika ‘alayy Wa abuuuuuu-u   bidzamm-bii Faghfirlii fainnahuu laa yaghfirudz-dzunuuba illaaaaaa annth Artinya : Ya Allah, Engkau adalah Rabb-ku, tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Engkau. Engkaulah yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada perjanjianku dengan-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan apa yang kuperbuat. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku, oleh karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosa kecuali Engkau. (Hadits Shahih. Diriwayatkan oleh al-Bukhari (no. 6306 dan 6323), at-Tirmidzi (no. 3393), an-Nasa’i (no. 5522) dan lain-lain.) Faedah dari bacaan ini adalah sebagaimana yang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sabdakan dari lanjutan hadits di atas, “Barangsiapa yang...

Kajian Rutin Muslimah: Pentingnya Kesehatan Mental Pada Ibu

Kesehatan mental ibu memiliki peran yang sangat krusial dalam kehidupan keluarga. Ibu yang memiliki kesehatan mental yang baik akan mampu memberikan kasih sayang, perhatian, dan pengasuhan yang optimal bagi anak-anaknya. Sebaliknya, ibu yang mengalami gangguan kesehatan mental dapat kesulitan dalam menjalankan perannya sebagai seorang ibu. Kesehatan mental ibu mencakup tiga dimensi utama: Kesehatan mental: Meliputi kondisi emosional, psikologis, dan sosial seseorang. Ini mencakup bagaimana seseorang berpikir, merasa, dan berperilaku. Kesehatan fisik: Kondisi fisik yang baik mendukung kesehatan mental. Kesehatan sosial: Kualitas hubungan dengan orang lain, termasuk keluarga, teman, dan komunitas. Sedangkan faktor yang dapat memicu gangguan kesehatan mental pada ibu antara lain:  Kurangnya dukungan sosial: Kurangnya dukungan dari keluarga, teman, atau komunitas dapat meningkatkan risiko gangguan mental.  Ketidakpuasan pernikahan: Masalah dalam hubungan pernikahan dapat menjadi s...

Letak/Posisi Imam & Makmum Sholat

Untuk menjadi makmum yang baik, haruslah mengenal hukum-hukum shalat berjamaah dan bermakmum dengan benar. Karena itu dalam kesempatan ini Nasyiah akan membahas posisi makmum dalam shalat bersama imam, dimana poin-poinnya sebagai berikut: 1.     Bila makmum satu orang, maka makmum berdiri di samping kanan imam.  Berdasarkan hadits Ibnu Abbas, disebutkan: "Nabi juga berdiri dan shalat, maka akupun berdiri disebelah kiri Beliau. Beliau menarik daun telingaku dan memutar badanku berpindah ke sebelah kanan Beliau." (HR. Bukhari No. 6316 dan Muslim No. 763) Hadits ini menunjukkan bahwa apabila makmum itu satu orang, maka posisinya sejajar dengan imam dan di sebelah kanan imam, tidak lebih ke depan dan tidak lebih ke belakang. Karena Nabi juga pernah mengatakan kepada Ibnu Abbas : "Jangan engkau berdiri lebih ke belakang …" (penjelasan shahih AlBukhari Hadits No. 697) 2.     Jumlah Makmum Dua Orang atau Lebih, maka makmum berdiri di belakang imam....