Langsung ke konten utama

Obati Jerawat Dengan Perawatan Alami

Kulit yang teriritasi akibat dari pemakaian produk perawatan wajah yang salah. Apalagi kulit yang berjerawat lebih sensitif dengan bahan-bahan kimia.
 
Kita harus memakai bahan-bahan yang alami yang pastinya tidak akan membuat efek samping untuk wajah kita. Bahan alami akan membuat wajah menjadi bersih, mulus dan jerawat juga akan pergi. Dan bahan alami akan lebih murah dibanding dengan perawatan wajah yang lain. Beberapa tips yang dapat diikuti :
 
Memakai Putih Telur
Putih telur sangat bagus untuk menutrisi kulit wajah kita dan menghilangkan kelebihan minyak pada wajah. Buatlah masker putih telur untuk menghidrasi kulit yang rentan pada jerawat.

Penguapan Wajah
Siapkan baskom yang berisi air panas kemudian letakkan wajah diatas baskom agar uap langsung mengenai wajah. Penguapan ini berfungsi untuk membuka pori-pori wajah

Memakai Scrub Oatmeal
Campur oatmeal dengan susu sapi asli kemudian gosokkan pada wajah agar pengelupasan ini berfungsi untuk mengikis kulit mati dan mencegah jerawat. Setelah di gosokkan diamkan beberapa saat dan bilas dengan air.

Memakai Kulit Jeruk
Kandungan kulit jeruk akan mengeringkan  jerawat sampai jerawat hilang. Cara menggunakannya adalah hancurkan kulit jeruk dengan cara diblender yang telah dicampur dengan sedikit air, lalu diterapkan langsung pada wajah yang berjerawat.

Apabila jerawat masih tetap ada dan semakin parah, maka jerawat kita harus segera ditangani oleh ahlinya.

Postingan populer dari blog ini

SAYYIDUL ISTIGHFAR (Bacaan Istighfar Yang Paling Utama)

Allohumma annta robbii laaaaaa ilaaha illaaaaaa annth Kholaqtanii wa ana ‘abduk Wa ana ‘alaa ‘ahdika wa wa’dika mastatho’th A’uudzubika minn syarri maa shona’th Abuuuuuu-u laka bini’matika ‘alayy Wa abuuuuuu-u   bidzamm-bii Faghfirlii fainnahuu laa yaghfirudz-dzunuuba illaaaaaa annth Artinya : Ya Allah, Engkau adalah Rabb-ku, tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Engkau. Engkaulah yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada perjanjianku dengan-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan apa yang kuperbuat. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku, oleh karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosa kecuali Engkau. (Hadits Shahih. Diriwayatkan oleh al-Bukhari (no. 6306 dan 6323), at-Tirmidzi (no. 3393), an-Nasa’i (no. 5522) dan lain-lain.) Faedah dari bacaan ini adalah sebagaimana yang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sabdakan dari lanjutan hadits di atas, “Barangsiapa yang...

Kajian Rutin Muslimah: Pentingnya Kesehatan Mental Pada Ibu

Kesehatan mental ibu memiliki peran yang sangat krusial dalam kehidupan keluarga. Ibu yang memiliki kesehatan mental yang baik akan mampu memberikan kasih sayang, perhatian, dan pengasuhan yang optimal bagi anak-anaknya. Sebaliknya, ibu yang mengalami gangguan kesehatan mental dapat kesulitan dalam menjalankan perannya sebagai seorang ibu. Kesehatan mental ibu mencakup tiga dimensi utama: Kesehatan mental: Meliputi kondisi emosional, psikologis, dan sosial seseorang. Ini mencakup bagaimana seseorang berpikir, merasa, dan berperilaku. Kesehatan fisik: Kondisi fisik yang baik mendukung kesehatan mental. Kesehatan sosial: Kualitas hubungan dengan orang lain, termasuk keluarga, teman, dan komunitas. Sedangkan faktor yang dapat memicu gangguan kesehatan mental pada ibu antara lain:  Kurangnya dukungan sosial: Kurangnya dukungan dari keluarga, teman, atau komunitas dapat meningkatkan risiko gangguan mental.  Ketidakpuasan pernikahan: Masalah dalam hubungan pernikahan dapat menjadi s...

Letak/Posisi Imam & Makmum Sholat

Untuk menjadi makmum yang baik, haruslah mengenal hukum-hukum shalat berjamaah dan bermakmum dengan benar. Karena itu dalam kesempatan ini Nasyiah akan membahas posisi makmum dalam shalat bersama imam, dimana poin-poinnya sebagai berikut: 1.     Bila makmum satu orang, maka makmum berdiri di samping kanan imam.  Berdasarkan hadits Ibnu Abbas, disebutkan: "Nabi juga berdiri dan shalat, maka akupun berdiri disebelah kiri Beliau. Beliau menarik daun telingaku dan memutar badanku berpindah ke sebelah kanan Beliau." (HR. Bukhari No. 6316 dan Muslim No. 763) Hadits ini menunjukkan bahwa apabila makmum itu satu orang, maka posisinya sejajar dengan imam dan di sebelah kanan imam, tidak lebih ke depan dan tidak lebih ke belakang. Karena Nabi juga pernah mengatakan kepada Ibnu Abbas : "Jangan engkau berdiri lebih ke belakang …" (penjelasan shahih AlBukhari Hadits No. 697) 2.     Jumlah Makmum Dua Orang atau Lebih, maka makmum berdiri di belakang imam....