Langsung ke konten utama

Nggak Grogi Bicara di Depan Umum



Sob, pernah merasa grogi ngomong di depan orang banyak? Apalagi kalau sifatnya resmi, ditonton oleh yang usianya lebih tua, posisinya lebih senior, beuh... keringet mengalir lancar, lidah jadi kaku, otak beku, dan tiba-tiba perut mules. Hehe... pernah ngerasain? Berikut ini tips supaya demam panggung seperti itu tidak lagi menghinggapimu, biar bisa jadi "King's Speech" tanpa gagap tentunya:

1.  Baca doa!
Ini penting sekali! Bukankah Nabi Musa As. pun berdoa ketika akan menghadapi Fir'aun dan kaumnya? Masa sih kita malah mengabaikan dahsyatnya doa.
Doa Nabi Musa tersebut bisa kita copy setiap kali mau tampil di depan umum:
"Robbisrohli sodri.., wayassirli amri... wahlul 'uqdatammillisaani yafkahul kauli.....Ya ALLAH Lapangkanlah dadaku, mudahkanlah urusanku, lancarkanlah lisanku dan baguskanlah ucapanku..."

2. Persiapan dengan Latihan!
Banyak sekali bukti bahwa "jam terbang" tidak bisa dikalahkan. Semakin sering berlatih, semakin baguslah penampilan kita nantinya. Bahkan pembicara profesional sekalipun membutuhkan persiapan. Nah, persiapan ini mencakup:

- Membuat kisi-kisi yang akan dibicarakan (dari awal sampai akhir), bisa dengan menggunakan power point!
- Berlatih minimal 5 kali (buat pemula), dan setidak-tidaknya sekali (bagi yang sudah sering tampil), agar memastikan bahwa tidak ada materi yang terlewat. Nanti nyesel loh kalau ada yang kurang disampaikan.
- Persiapan tampilan: pakaian apa yang cocok digunakan ketika tampil nantinya, jangan sampai lebay atau malah kumuh! Sesuaikan juga dengan pendengar agar pas. Persiapan tampilan ini penting untuk membuat calon pendengar kita nantinya merasakan bahwa kita menghargai mereka. Masa iya mau tampil dengan sandal jepit, udah putus pula! Persiapan ini juga bisa menambah rasa pede kita, kan risih banget kalau pendengar merhatiin kita karena melihat kaos kaki kita beda warna sebelah kiri dan kanannya, bukan karena isi perkataan kita yang berbobot.
- Kalau perlu, hapalkan apa yang mau disampaikan, khususnya bagian pembukaan! Jika bagian pembukaan sudah dapat ditangani, insya Allah lebih mudah menyampaikan materi intinya.

3. Tatap seluruh audiensmu sebelum mulai dengan salam!
Ini bisa memberikan energi, lakukan kontak mata dengan pendengar sebelum menyapa mereka! Tersenyum pada audiens juga dapat membuatmu merasa lebih rileks!

4. Awali dengan Pemecah Kebekuan
Perkenalkan dirimu terlebih dulu sebelum masuk ke materi, singkat saja! Ini berguna untuk memecahkan kekakuan.
"Assalamu'alaikum wrwb. Teman-teman sekalian, perkenalkan nama saya Nida, saya bangga sekali bisa tampil di depan sini untuk menjelaskan tentang Media Online untuk Remaja. Semoga apa yang saya sampaikan nantinya bisa memberi manfaat." (sambil senyum super lebar)
Contohnya begitu. Bisa disesuaikan dengan kebutuhan!

5. Jangan takut berekspresi!
Ekspresi sangat penting, jangan sampai materi yang disampaikan terasa kering gara-gara ekspresi kita cemberut, fokus ke catatan, dan tidak peduli terhadap reaksi pendengar. Ekspresi ini bisa dilatih saat persiapan!

6. Jangan berpikir ribet selama tampil!
Jangan tergoda untuk merecoki hatimu sendiri dengan pernyataan yang membuat down: "Iih... gue tampil jelek amat, tuh pada nguap, bosen ngedengerin gue ngomong!" atau, "Malu banget deh, ada yang ngetawain gue di belakang sana." atau, "Innalillahi... jerawat gue kelihatan nggak ya sama audiens!" Cuekkin pikiran-pikiran nggak mutu kayak gitu!

7. Bicara dengan hati!
Pastikan bahwa niatmu tampil adalah untuk menyebar kebaikan, bukan sekedar untuk membuat penonton terpana, terpukau dengan materi yang kamu sampaikan, menganggapmu hebat, berani, dllsb. Niat yang lurus bisa memudahkan kita bicara dari hati ke hati dengan audiens!

8. Bicara jujur!
Kapanpun kamu merasa tidak nyaman, sampaikan saja ke audiens! Misalnya:
"Hmm, saya baru kali ini bicara depan umum, biar kata udah persiapan matang, ternyata masih terasa tegang banget, bisa tolong kasih saya semangat dengan tepuk tangan/ kasih saya senyum biar nggak terlalu grogi? Makasih!"
Dengan bicara jujur, biasanya kita akan merasa lebih santai dan akrab dengan audiens.

9. Libatkan audiens!
Interaktif akan jauh lebih atraktif looh! Interaktif ini bisa dilakukan sebelum mulai materi atau di di tengah-tengah pemberian materi. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah penonton bosan dan jenuh. Caranya bisa dengan mengajukan pertanyaan pada audiens, atau sekedar meminta tanggapan audiens.


Mudah-mudahan dengan tips ini kita akan jauh lebih lihai saat tampil di depan umum, kuncinya satu: berlatih! Selamat mencoba!

Postingan populer dari blog ini

SAYYIDUL ISTIGHFAR (Bacaan Istighfar Yang Paling Utama)

Allohumma annta robbii laaaaaa ilaaha illaaaaaa annth Kholaqtanii wa ana ‘abduk Wa ana ‘alaa ‘ahdika wa wa’dika mastatho’th A’uudzubika minn syarri maa shona’th Abuuuuuu-u laka bini’matika ‘alayy Wa abuuuuuu-u   bidzamm-bii Faghfirlii fainnahuu laa yaghfirudz-dzunuuba illaaaaaa annth Artinya : Ya Allah, Engkau adalah Rabb-ku, tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Engkau. Engkaulah yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada perjanjianku dengan-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan apa yang kuperbuat. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku, oleh karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosa kecuali Engkau. (Hadits Shahih. Diriwayatkan oleh al-Bukhari (no. 6306 dan 6323), at-Tirmidzi (no. 3393), an-Nasa’i (no. 5522) dan lain-lain.) Faedah dari bacaan ini adalah sebagaimana yang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sabdakan dari lanjutan hadits di atas, “Barangsiapa yang...

Kajian Rutin Muslimah: Pentingnya Kesehatan Mental Pada Ibu

Kesehatan mental ibu memiliki peran yang sangat krusial dalam kehidupan keluarga. Ibu yang memiliki kesehatan mental yang baik akan mampu memberikan kasih sayang, perhatian, dan pengasuhan yang optimal bagi anak-anaknya. Sebaliknya, ibu yang mengalami gangguan kesehatan mental dapat kesulitan dalam menjalankan perannya sebagai seorang ibu. Kesehatan mental ibu mencakup tiga dimensi utama: Kesehatan mental: Meliputi kondisi emosional, psikologis, dan sosial seseorang. Ini mencakup bagaimana seseorang berpikir, merasa, dan berperilaku. Kesehatan fisik: Kondisi fisik yang baik mendukung kesehatan mental. Kesehatan sosial: Kualitas hubungan dengan orang lain, termasuk keluarga, teman, dan komunitas. Sedangkan faktor yang dapat memicu gangguan kesehatan mental pada ibu antara lain:  Kurangnya dukungan sosial: Kurangnya dukungan dari keluarga, teman, atau komunitas dapat meningkatkan risiko gangguan mental.  Ketidakpuasan pernikahan: Masalah dalam hubungan pernikahan dapat menjadi s...

Letak/Posisi Imam & Makmum Sholat

Untuk menjadi makmum yang baik, haruslah mengenal hukum-hukum shalat berjamaah dan bermakmum dengan benar. Karena itu dalam kesempatan ini Nasyiah akan membahas posisi makmum dalam shalat bersama imam, dimana poin-poinnya sebagai berikut: 1.     Bila makmum satu orang, maka makmum berdiri di samping kanan imam.  Berdasarkan hadits Ibnu Abbas, disebutkan: "Nabi juga berdiri dan shalat, maka akupun berdiri disebelah kiri Beliau. Beliau menarik daun telingaku dan memutar badanku berpindah ke sebelah kanan Beliau." (HR. Bukhari No. 6316 dan Muslim No. 763) Hadits ini menunjukkan bahwa apabila makmum itu satu orang, maka posisinya sejajar dengan imam dan di sebelah kanan imam, tidak lebih ke depan dan tidak lebih ke belakang. Karena Nabi juga pernah mengatakan kepada Ibnu Abbas : "Jangan engkau berdiri lebih ke belakang …" (penjelasan shahih AlBukhari Hadits No. 697) 2.     Jumlah Makmum Dua Orang atau Lebih, maka makmum berdiri di belakang imam....